9 Metode Belajar Mandiri

Untuk dapat menerapkan konsep ini, dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode seperti small group discussion, simulation, case study, discovery learning (DL), self directed learning (SDL), cooperative learning (CL), collaborative learning (CBL), contextual instruction (CI), project based learning (PJBL) dan problem based learning an Inquiry (PBL).

Metode-Metode pada Student Centered Learning , antara lain :

1.  Small Group Discussion

Diskusi merupakan salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL, CbL, PBL dan lain-lain. Di dalam kelas, kita dapat meminta para mahasiswa untuk membuat kelompok kecil (misalnya 5 – 10 orang) untuk mendikusikan bahan yang dapat diberikan oleh pengajar ataupun bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut.

Metode ini dapat digunakan ketika akan menggali ide, menyimpulkan poin penting, mengakses tingkat skill dan pengetahuan mahasiswa, mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya, membandingkan teori, isu dan interprestasi, dapat juga untuk menyelesaikan masalah. Apa bisa dilakukan oleh mahasiswa, ketika metode ini diterapkan di kelas. Mahasiswa akan belajar untuk menjadi pendengar yang baik, bekerjasama untuk tugas bersama, memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif, menghormati perbedaan pendapat, mendukung pendapat dengan bukti, serta menghargai sudut pandang yang bervariasi.

b. Simulation

Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya simulasi sebagai seorang manajer atau pemimpin, mahasiswa diminta untuk membuat perusahaan fiktif, kemudian di minta untuk berperan sebagai manajer atau pemimpin dalam perusahaan tersebut. Simulasi ini dapat berbentuk permainan peran (role playing). Permainan-permainan simulasi dan lain-lain. manfaat dari model ini adalah dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa dengan cara mempraktekkan kemampuan umum (dalam komunikasi verbal dan nonverbal), mempraktekkan kemampuan khusus mempraktekkan kemampuan tim, mengembangkan kemamapuan menyelesaikan masalah, mengembangkan kemampuan empati dan lain-lain.

c.  Discovery Learning (DL)

DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan pengajar maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri. Metode ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan tugas kepada mahasiswa untuk memperoleh bahan ajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh melalui internet atau melalui buku, Koran, majalah dan lain sebagainya.

d.  Self Directed Learning (SDL)

SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Mahasiswa sendiri yang merencanakan, melaksanakan dan menilai sendiri terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan.

Peran pengajar dalam metode ini hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut. Manfaat dari metode ini adalah menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri. Individu mhasiswa didorong untuk bertanggung jawab terhadap semua fikiran dan tindakan yang dilakukannya.

Untuk dapat menerapkan metode ini, sebelumnya kita harus dapat memenuhi asumsi bahwa kemampuan mahasiswa semestinya bergeser dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu yang mampu belajar mandiri.

e.  Cooperative Learning (CL)

CL merupakan metode belajar berkelompok yang dirancang oleh pengajar untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari atas beberapa orang mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh pengajar.

Mahasiswa hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang oleh Pengajar. CL bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa, rasa tanggungjawab individu dan kelompok mahasiswa, kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar mahasiswa, dan keterampilan sosial mahasiswa.

f.  Collaborative Learning (CbL)

CbL adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama antar mahasiswa yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari pengajar dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh pengajar, semuanya ditentukan melalui Konsensus bersama antar anggota kelompok.

g.  Contextual Instruction (CI)

CI adalah konsep belajar yang membantu pengajar mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja professional atau manajerial, entrepreneur,maupun investor.

Contoh: apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh dan mendiskusikannya. Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli misalnya.

h.  Project-based Learning (PjBL)

PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati

i.  Problem-based Learning/Inquiry (PBL/I)

PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan mahassiwa dalam PBL/I, yaitu:

a)   Menerima masalah yang relevan dengan salah satu/beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah, dari pengajarnya.
b)   Melakukan pencarian data dan infromasi yang relevan untuk memecahkan masalah.
c)   Menata data dan mengaitkan data dengan masalah
d)   Menganalisis strategi pemecahan masalah.

Sekarang, kita sudah mendapatkan sedikit gambaran mengenai metode-metode pembelajaran dalam SCL, selanjutnya kita dapat mengembangkan ide kita masing-masing untuk dapat menerapkan metode-metode tersebut di dalam kelas perkuliahan yang kita ampu. Tentu saja tidak semua metode-metode tersebut dapat kita terapkan, tergantung juga pada mata kuliah yang kita ajarkan.

Namun demikian kita dapat menerapkan metode tersebut sesuai dengan mata kuliah yang kita ajarkan. Diharapkan juga setelah mencoba menggunakan salah satu metode-metode di atas kita dapat mengevaluasi hasil sebelum dan sesudah. Apakah terdapat perubahan dalam hal penilaian mahasiswa terhadap pengajar, penilaian pengajar terhadap mahasiswa, ataupun sikap mahasiswa dalam menerima perkuliahan di kelas.

2 Responses to "9 Metode Belajar Mandiri"

  1. Luar biasa...dihadapkan dg perkembangan lingkungan strategis yg sangat pengaruh saat ini ke semua lini aspek kehidupan...

    ReplyDelete
  2. The casino, in the city - Dr. Maryland
    The casino, in 광주 출장안마 the city. Location: 영천 출장샵 East 서귀포 출장샵 Village. Address: East Village, Maryland. Contact 안동 출장안마 Information. Hours: 울산광역 출장마사지 8am-1-1-1. Contact Info.

    ReplyDelete