Untuk dapat menerapkan konsep ini, dapat
dilakukan dengan menggunakan metode-metode seperti small group discussion, simulation, case study, discovery learning
(DL), self directed learning (SDL), cooperative learning (CL), collaborative
learning (CBL), contextual
instruction (CI), project based
learning (PJBL) dan problem based
learning an Inquiry (PBL).
Metode-Metode pada Student Centered Learning
, antara lain :
1. Small
Group Discussion
Diskusi merupakan salah satu elemen belajar
secara aktif dan merupakan bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain,
seperti CL, CbL, PBL dan lain-lain. Di dalam kelas, kita dapat meminta para
mahasiswa untuk membuat kelompok kecil (misalnya 5 – 10 orang) untuk
mendikusikan bahan yang dapat diberikan oleh pengajar ataupun bahan yang
diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut.
Metode ini dapat digunakan ketika akan
menggali ide, menyimpulkan poin penting, mengakses tingkat skill dan
pengetahuan mahasiswa, mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya,
membandingkan teori, isu dan interprestasi, dapat juga untuk menyelesaikan
masalah. Apa bisa dilakukan oleh mahasiswa, ketika metode ini diterapkan di
kelas. Mahasiswa akan belajar untuk menjadi pendengar yang baik, bekerjasama
untuk tugas bersama, memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif,
menghormati perbedaan pendapat, mendukung pendapat dengan bukti, serta
menghargai sudut pandang yang bervariasi.
b. Simulation
Simulasi adalah model yang membawa situasi
yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya simulasi sebagai
seorang manajer atau pemimpin, mahasiswa diminta untuk membuat perusahaan
fiktif, kemudian di minta untuk berperan sebagai manajer atau pemimpin dalam
perusahaan tersebut. Simulasi ini dapat berbentuk permainan peran (role playing). Permainan-permainan
simulasi dan lain-lain. manfaat dari model ini adalah dapat mengubah cara
pandang (mindset) mahasiswa dengan
cara mempraktekkan kemampuan umum (dalam komunikasi verbal dan nonverbal),
mempraktekkan kemampuan khusus mempraktekkan kemampuan tim, mengembangkan
kemamapuan menyelesaikan masalah, mengembangkan kemampuan empati dan lain-lain.
c. Discovery
Learning (DL)
DL adalah metode belajar yang difokuskan pada
pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan pengajar maupun yang
dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar
mandiri. Metode ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan tugas kepada
mahasiswa untuk memperoleh bahan ajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh
melalui internet atau melalui buku, Koran, majalah dan lain sebagainya.
d. Self
Directed Learning (SDL)
SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas
inisiatif individu mahasiswa sendiri. Mahasiswa sendiri yang merencanakan,
melaksanakan dan menilai sendiri terhadap pengalaman belajar yang telah
dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan.
Peran pengajar dalam metode ini hanya
bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi
terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.
Manfaat dari metode ini adalah menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa, bahwa
belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri. Individu mhasiswa didorong untuk
bertanggung jawab terhadap semua fikiran dan tindakan yang dilakukannya.
Untuk dapat menerapkan metode ini, sebelumnya
kita harus dapat memenuhi asumsi bahwa kemampuan mahasiswa semestinya bergeser
dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu yang mampu belajar
mandiri.
e. Cooperative
Learning (CL)
CL merupakan metode belajar berkelompok yang
dirancang oleh pengajar untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan
suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari atas beberapa orang mahasiswa yang
memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena
pembentukan kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk
akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh pengajar.
Mahasiswa hanya mengikuti prosedur diskusi
yang dirancang oleh Pengajar. CL bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan
mengasah kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa, rasa tanggungjawab
individu dan kelompok mahasiswa, kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar
mahasiswa, dan keterampilan sosial mahasiswa.
f. Collaborative
Learning (CbL)
CbL adalah metode belajar yang
menitikberatkan pada kerja sama antar mahasiswa yang didasarkan pada konsensus
yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal
dari pengajar dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang
didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat
diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok
ingin dinilai oleh pengajar, semuanya ditentukan melalui Konsensus bersama
antar anggota kelompok.
g. Contextual
Instruction (CI)
CI adalah konsep belajar yang membantu
pengajar mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan
sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara
pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota
masyarakat, pelaku kerja professional atau manajerial, entrepreneur,maupun
investor.
Contoh: apabila kompetensi yang dituntut
matakuliah adalah mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi
ini dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh dan mendiskusikannya. Mahasiswa
juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat
perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli
tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai
pembeli misalnya.
h. Project-based
Learning (PjBL)
PjBL adalah metode belajar yang sistematis,
yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui
proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap
pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang
dengan sangat hati-hati
i. Problem-based
Learning/Inquiry (PBL/I)
PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan
masalah dan mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry)
untuk dapat memecahkan masalah tersebut.Pada umumnya, terdapat empat langkah
yang perlu dilakukan mahassiwa dalam PBL/I, yaitu:
a)
Menerima masalah yang relevan dengan salah
satu/beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah, dari pengajarnya.
b)
Melakukan pencarian data dan infromasi yang
relevan untuk memecahkan masalah.
c)
Menata data dan mengaitkan data dengan
masalah
d)
Menganalisis strategi pemecahan masalah.
Sekarang, kita sudah mendapatkan sedikit
gambaran mengenai metode-metode pembelajaran dalam SCL, selanjutnya kita dapat
mengembangkan ide kita masing-masing untuk dapat menerapkan metode-metode
tersebut di dalam kelas perkuliahan yang kita ampu. Tentu saja tidak semua
metode-metode tersebut dapat kita terapkan, tergantung juga pada mata kuliah
yang kita ajarkan.
Namun demikian kita dapat menerapkan metode
tersebut sesuai dengan mata kuliah yang kita ajarkan. Diharapkan juga setelah
mencoba menggunakan salah satu metode-metode di atas kita dapat mengevaluasi
hasil sebelum dan sesudah. Apakah terdapat perubahan dalam hal penilaian
mahasiswa terhadap pengajar, penilaian pengajar terhadap mahasiswa, ataupun
sikap mahasiswa dalam menerima perkuliahan di kelas.
Luar biasa...dihadapkan dg perkembangan lingkungan strategis yg sangat pengaruh saat ini ke semua lini aspek kehidupan...
ReplyDeleteThe casino, in the city - Dr. Maryland
ReplyDeleteThe casino, in 광주 출장안마 the city. Location: 영천 출장샵 East 서귀포 출장샵 Village. Address: East Village, Maryland. Contact 안동 출장안마 Information. Hours: 울산광역 출장마사지 8am-1-1-1. Contact Info.