4 Hal Yang Perlu Dipersiapkan Dalam SCL

1.  Perubahan Sikap dan Peranan Pengajar

Dalam konsep belajar Instructor-Centered Learning, pengajar memiliki peran utama untuk dalam proses pembelajarannya. Mahasiswa akan menerima secara pasif materi yang diberikan dengan mencatat serta menghafal. Dengan demikian sumber belajar utama adalah Pengajar. Dengan menerapkan konsep SCL, sebagian beban dalam mempersiapkan serta mengkomunikasikan materi berpindah ke mahasiswa yang harus pula berperan secara aktif.

Pengajar bukan lagi tokoh sentral yang tahu segalanya. Tidak berarti bahwa tugas pengajar menjadi lebih ringan atau tidak lagi penting. Pengajar tetap memainkan peran utama dalam proses belajar, tetapi bukan sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Metode yang dapat diterapkan,seperti diskusi, pembahasan masalah-masalah nyata, proyek bersama, belajar secara kooperatif , serta tugas-tugas mandiri, pengajar akan lebih dituntut sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator, yang membimbing, mendorong, serta mengarahkan peserta didik untuk menggali persoalan, mencari sumber jawaban, menyatakan pendapat serta membangun pengetahuan sendiri.

Dalam perubahan peranan ini, dibutuhkan kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi serta keterbukaan dari pendidik untuk dapat menjalin hubungan secara individu, untuk dapat mengerti serta mengikuti perkembangan dari masing-masing peserta didik, disamping tentunya wawasan yang luas dalam mengarahkan peserta didik ke sumber-sumber belajar yang dapat digali. Hati dan ilmu menjadi tuntutan bagi pendidik dalam menerapkan konsep SCL.

2.  Perubahan Metode Belajar

Jika seorang berpikir bahwa ia sedang bersenang-senang ketika ia sedang belajar, maka ia akan lupa bahwa ia sedang belajar dan dengan sendirinya akan menikmati dan mendapatkan banyak manfaat (Burns, 1997). Ungkapan ini merupakan ungkapan yang sering terlupakan oleh pendidik.

Penerapan kedisiplinan dengan cara yang salah, kurikulum standar dan sebagainya yang membuat anak tidak memiliki pilihan sendiri tentunya tidak akan membuat peserta didik merasa sedang bersenang-senang, karena tidak sesuai dengan apa yang disukainya. Beberapa metode belajar yang mengacu pada belajar secara alamiah dan mengacu pada keunikan individu yang perlu dikembangkan adalah collaborative learning, problembased learning, portfolio, team project, resource-based learning.

Metode-metode ini menekankan pada hal-hal seperti kerjasama tim, diskusi, jawaban-jawaban terbuka, interaktivitas, mengerjakan proyek nyata bukan hanya menghafal, serta belajar cara untuk belajar, bukan hanya memperoleh ilmu pengetahuan dan sebagainya.

3.  Akses ke berbagai Sumber Belajar

Untuk menunjang metode belajar yang memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali permasalahan, serta menggali informasi sebanyak mungkin secara mandiri, akses informasi tidak boleh lagi dibatasi hanya pada pengajar, buku wajib serta perpustakaan lokal saja.

Peserta didik perlu ditunjang dengan akses tanpa batas ke berbagai sumber informasi, antara lain industri, organisasi sosial maupun profesi, media massa, para ahli dalam bidang masing-masing, bahkan dari masyarakat, keluarga maupun sesama peserta didik. Perkembangan teknologi informasi bahkan memungkinkan tersedianya akses ke berbagai informasi global ke seluruh dunia, melalui akses ke perpustakaan maya , museum maya, pangkalan-pangkalan data di web, atau bahkan kemungkinan untuk dapat berhubungan langsung dengan para ahli internasional.

4.  Penyediaan Infrastruktur Yang Menunjang

Untuk mendukung perubahan serta kebutuhan yang diperlukan dalam menerapkan konsep SCL secara maksimal, perlu adanya infrastruktur yang menunjang. Jaringan kerjasama antar institusi baik pendidikan maupun non pendidikan secara nasional, regional maupun internasional akan sangat mendukung terbukanya kesempatan untuk belajar diluar batasan dinding sekolah atau budaya sehingga lebih memperkaya pengertian akan perbedaan sekaligus menambah wawasan ilmu pengetahuan menjadi lebih tak terbatas.

Fasilitas pendamping pendidikan seperti perpustakaan, museum sekolah, laboratorium, pusat komputer maupun layanan administrasi yang memudahkan, responsif, simpatik, serta mengacu pada kepuasan dan kebutuhan peserta didik, akan sangat mendukung terciptanya budaya SCL. Pemanfaatan teknologi informasi, seperti komputer, telekomunikasi dan jaringan baik dalam kampus maupun luar kampus seperti Internet, merupakan pendukung yang sangat penting dalam menunjang terciptanya fleksibilitas dalam memilih tempat dan waktu belajar, menghubungkan peserta didik dengan akses ke sumber belajar yang luas, kolaborasi serta komunikasi antar dosen dan mahasiswa, orang tua, sesama mahasiswa maupun para ahli.

0 Response to "4 Hal Yang Perlu Dipersiapkan Dalam SCL "

Post a Comment