Sepuluh tahun yang
lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur,
sayang
Sebuah lubang peluru
bundar di dadanya
Senyum bekunya mau
berkata, kita sedang perang
Oleh: Toto Sudarto
Bachtiar
Puisi di atas
menggunakan kata berkonotasi halus seperti, terbaring, lubang peluru bundar di
dadanya, dan senyum beku yang berarti mati, tertembak dan penuh ikhlas. Jadi,
pemakaian kata-kata berkonotasi halus mencerminkan sikap hormat penyairnya
terhadap pahlawan yang ikhlas mengorbankan jiwa dan raganya untuk membela tanah
air.
Bandingkan dengan
puisi berikut:
TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak,
dan berbahagia
Sedang aku
mengembara serupa Ahasveros.
....................................................
................................
Melayang ingatan ke
biniku
Lautan yang belum
terduga
Biar lebih kami
tujuh tahun bersatu
...................................
Perhatikan
penggalan puisi Chairuil Anwar yang pertama menggunakan kata-kata berkonotasi
kasar seperti: kawin dan beranak. Dan pada puisi kedua terdapat pemakaian kata
bini. Penggunaan bahasa sehari-hari banyak terdapat pada puisi Mbeling (sebuah aliran puisi modern yang
dimotori oleh Remy Silado).
0 Response to "Contoh Penggalan Puisi Pahlawan Tak Dikenal "
Post a Comment