Pembelajaran
sains terhadap anak-anak yang terbaik adalah ketika mereka termotivasi. Oleh
karena itulah maka pemberian pembelajaran harus menarik, menyenangkan,
menantang, melalui interaksi dengan lingkungan, dilakukan bersama antara yang
seusia dengan dewasa, dengan menggunakan benda konkrit. Adapun pembelajaran ini
dapat dilakukan melalui penyelidikan untuk melihat : pola, perhubungan, proses,
dan masalah. Pembelajaran sains juga dapat mengembangkan bahasa.
Pembelajaran
sains dilaksanakan secara kooperatif. Adapun prinsip dan teknik digunakan untuk
membantu murid bekerjasama lebih efektif. Kerjasama adalah sesuatu yang
bernilai, hal ini dimaksudkan agar anak-anak dapat melihat kerjasama mempunyai
tujuan yang kuat, melihat teman sebagai teman berkolaborasi yang potensial, dan
untuk memilih kerjasama sebagai kemungkinan pilihan yang layak untuk
berkompetisi dan pekerjaan individual.
Adapun
prinsip pembelajaran sains adalah kooperatif, yakni:
(1) adanya keterkaitan
yang positif;
(2) sebagai individu yang
dapat diperhitungkan;
(3) adanya interaksi yang
simultan;
(4) adanya partisipasi
yang setara.
Pada
pembelajaran secara berkelompok, anak-anak diharapkan dapat bekerjasama dengan
cara berdiskusi antar teman sebelum akhirnya ditanyakan kepada guru. Anak-anak
berdiskusi tentang prosedur maupun kandungan isinya. Selain berdiskusi dengan
satu kelompok mereka juga dirangsang untuk berdiskusi antar kelompok sebelum
bertanyan pada gurunya. Apabila satu kelompok dapat mengerjakan tugas dengan
cepat maka dapat membantu kelompok lain yang belum selesai.
Tujuan
dari pendidikan sains pada anak usia dini adalah:
(1) Mempersiapkan
anak-anak dengan pengalaman yang dapat membantu mereka menjadi terpelajar
secara saintifik;
(2) Membimbing anak-anak
saat mereka mempelajari kandungan arti dan membangun indera berdasarkan
pengalaman oleh pemahaman terfokus dengan menggunakan ide sains, kemahiran, dan
sikap mental;
(3) Berbagi tanggung jawab
dengan anak-anak terhadap apa yang mereka pelajari;
(4) Mengadaptasi
kurikulum, mengatur waktu dan mengatur praktek, termasuk untuk tema pelajaran
yang mengambil waktu beberapa hari atau minggu;
(5)
Menguji
kemajuan dalam berbagai cara untuk mengelompokkan mana yang anak-anak ketahui
dan dapat lakukan.
4.
Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini
a.
Pengertian Organisme
Organisme
adalah semua mahluk hidup yang terdiri dari pepohonan, mamalia, lumut,
serangga, jamur dan bakteri yang tersusun dengan struktur yang berbeda untuk
fungsi yang berbeda.
Ciri-ciri
dari mahluk hidup adalah:
· Makanan, tumbuhan
membuat makanan mereka sendiri. Hewan memakan organisme lain. Jamur mencerna
dan menyerap makanan mereka sendiri.
· Nafas, menghirup
oksigen untuk bernapas. Mengeluarkan karbondioksida
· Respirasi, mencerna
makanan untuk menghasilkan energy
· Pembuangan,
melepaskan zat-zat sisa yang beracun seperti karbondioksida dan kotoran
· Pertumbuhan,
bertambahnya ukuran bagi bakteri dan organisme bersel satu. Bertambahnya jumlah
sel bagi organisme bersel banyak menuntun kepada bertambahnya ukuran dan
perubahan bentuk.
· Berkembang biak,
pembagian sederhana ke dalam dua sel bagi bakteri dan organisme satu sel.
Reproduksi seksual dan non seksual.
· Respon, respon
terhadap rangsangan. Hewan biasanya bergerak menjauh dengan cepat, respon semua
hewan; tumbuhan merespon melalui cara bertumbuh, biasanya dengan gerakan tubuh.
· Gerakan, kebanyakan
organisme bersel satu dan hewan bergerak secara keseluruhan. Jamur dan tumbuhan
bergerak dengan anggota-anggota tubuh mereka.
· Asal terbentuknya,
organisme terbuat dari sel-sel. Beberapa hal yang
tidak menggambarkan karakteristik yang jelas dari mahluk hidup. Sebagai contoh
bawang merah, kentang atau biji-bijian tidak terlihat seperti mahluk hidup,
namun pada saat bawang merah, kentang atau biji-bijian menemukan habitat yang
cocok maka mereka mempunyai potensi untuk berkembang.
b.
Pengelompokkan Organisme
Ada
30 juta spesies dari mahluk hidup di bumi dan beberapa ilmuwan memperkirakan
sebesar 100 juta. Dari data ini, hanya sebagian kecil dari spesies antara 1.5
sampai 1.8 juta yang telah dideskripsikan. Dengan keragaman yang besar dari
organisme di sekeliling kita ini, kita hanya mengerti lingkungan kita dengan
membaginya ke dalam kelompok dan dikenal dengan dengan istilah The 5 Kingdom.
THE
5 KINGDOM
Sistem
pembagian Kingdom dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika yakni Robert H.
Whitaker (1969). Sistem ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang
dimiliki adalah penggolongan jamur yang dimasukan ke dalam kingdom tersendiri.
Alasan
yang dikemukakan adalah jamur tidak mencerna sendiri makanan seperti yang
dilakukan oleh binatang, tetapi mereka mengeluarkan enzim pencernaan disekitar
makanan mereka, kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga terlihat jelas
perbedaannya dengan monera. Jamur atau fungi termasuk dalam jenis organisme
eukariot bukan prokariot. Kingdom ini sudah melengkapi dari kingdom sebelumnya.
Adapun
kelemahannya yakni belum mampunya sistem ini mendefinisikan kingdom monera
secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monerapun masih memiliki
perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequence,
membran lipid, dan lainnya. Organisme dikelompokkan ke dalam lima kingdom:
1) Monera.
Monera merupakan
golongan yang bersifat prokariotik (inti sel tidak memiliki selaput inti).
Monera terbagi menjadi dua golongan, yaitu Golongan bakteri (Schizophyta/
Schyzomycetes) dan golongan ganggang biru (Cyanophyta). Hanya dapat
dilihat dengan mikroskop. Ditemukan di udara, air, tanah dan didalam organisme
lain
2) Protista (organisme
bersel satu).
Protista merupakan
organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti).
Pembentukan kingdom ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas pertimbangan adanya
organisme-organisme yang memiliki ciri tumbuhan (berklorofil) sekaligus
memiliki ciri hewan (dapat bergerak). Yang termasuk dalam kingdom protista
adalah Protozoa dan Ganggang bersel satu. Kebanyakan dilihat dengan mikroskop.
Bersel satu dengan nucleus asli seperti tumbuhan atau seperti hewan. Pada
dasarnya ditemukan di air atau di dalam organisme lain.
3) Fungi (jamur).
Fungi merupakan
organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak) yang tidak
berklorofil. Fungi multiseluler dapat membentuk benangbenang yang disebut hifa.
Tidak memiliki klorofil. Hidup di tanah atau didalam organisme lain. Berkembang
biak dengan spora. Bersifat heterotrof. Contoh: Aspergillus niger. Kingdom ini
dibagi menjadi beberapa divisi, yaitu: 1. Oomycotina; 2. Zygomycotina; 3.
Ascomycotina; 4. Basidiomycotina; 5. Deuteromycotina
4)
Tumbuhan.
Tumbuhan hijau
meliputi organisme bersel banyak (multiseluler) dan selselnya mempunyai dinding
sel. Membuat makanan sendiri (fotosintesa), hampir seluruh anggotanya
berklorofil sehingga sifatnya autotrof. Yang termasuk kingdom tumbuhan:
Ganggang bersel banyak (diluar ganggang biru), Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan
(Pteridophyta), Tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
5)
Hewan.
Memakan organisme
lain, biasanya bergerak. Hewan atau animal yang kita kenal selama ini dapat
dibagi menjadi sepuluh macam filum (phylum), yaitu protozoa, porifera,
coelenterata, plathyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca,
echinodermata, arthropoda dan chordata.
a.
Phylum Protozoa.
Protozoa adalah hewan bersel
satu karena hanya memiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran
mikroskopis (hanya dapat dilihat dengan mikroskop). Protozoa dapat hidup diair
atau dalam tubuh mahluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. Hidupnya
dapat sendiri (soliter) atau beramai-ramai (koloni). Contoh: Amuba (amoeba)
b.
Phylum Porifera.
Porifera adalah binatang atau
hewan berpori. Tubuhnya berpori-pori mirip spon. Hidup dengan memakan makanan
dari air, kemudian disaring oleh organ tubuhnya. Contoh: bunga karang.
c.
Phylum Coelenterata.
Coelenterata adalah hewan
berongga bersel banyak yang memiliki tentakel. Simetris tubuh coelenterata
adalah simetris bilteral yang hidup di laut. Contoh : Ubur-ubur
d.
Phylum Platyhelminthes.
Plathyhelminthes adalah binatang
sejenis cacing pipih dengan tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah
dengan pusat syaraf yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai penyebab
timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang/hewan atau
manusia. Contoh: cacing hati, cacing pita.
e.
Phylum Nemathelminthes.
Nemathelminthes atau cacing
gilik/giling adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran
pencernaan yang baik namun tidak memiliki sistem peredaran darah. Contoh:
cacing tambang, cacing askaris, cacing gilik. Setiap kingdom lebih jauh lagi
dibagi ke dalam kelompok yang lebih kecil dan lebih kecil lagi seperti: filum,
kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.
0 Response to "Pembelajaran Sains Secara Alami Bagi Anak Usia Dini"
Post a Comment