Negara Indonesia
memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Baik musim kemarau
ataupun hujan memiliki masa yang cukup panjang hingga berbulan-bulan. Bahkan,
jika datang musim hujan beberapa daerah di Indonesia dan wilayah di Jakarta
mengalami musibah kebanjiran.
Kehadiran musim
hujan bukan saja mengkhawatirkan para pemilik rumah yang sering terkena banjir,
tapi juga bagi yang memiliki kendaraan motor dan selalu mengemudikan kendaraannya
di wilayah-wilayah yang terkena banjir.
Karena fisik motor
dominan dengan unsur logam, jika sering terendam banjir, akan membawa efek yang
kurang baik. Pada motor juga terdapat unsur yang mengandung listrik, jika
selalu terpercik air saat hujan atau melintas genangan air, dapat mengakibatkan
tegangan arus pendek.
Oleh sebab itu, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga bagian motor dari pengaruh air
hujan atau
Banjir:
1. Rem Jangan Sampai Karatan
Merawat rem setelah
kehujanan sederhana saja. Perhatikanlah kebersihan bagian as rem sebab jika as
rem kotor, rem bisa macet, jika ditarik tak dapat kembali lagi. Khusus rem
cakram sangat mudah terkena korosi, apalagi kalau terkena kotoran bercampur air
hujan dan tidak segera dibersihkan. “Kalau karat, permukaan jadi tidak rata.
Biasanya ini akan berpengaruh ke kampas yang gigitannya jadi kurang rata,”
terang Sugio, Chief Mechanic PT Indojakarta Motor Gemilang, dealer resmi Suzuki
Jakarta.
Perlu juga
perawatan di semua baut baik baut braket, baut penyetelan angin, dan
sebagainya. “Tujuannya kalau sampai kotoran numpuk dan mengeras, saat akan
dibuka atau difungsikan, akan mendapat kesulitan,” ingat Gio panggilan akrab
Sugio.
2. Kebersihan Rantai dan As
Kebersihan rantai
tak bisa ditawar. Termasuk juga as roda dan lengan ayun jangan sampai kering,
karat, dan kotor. Oleh sebab itu, sistem pelumasan harus berfungsi secara
maksimal. Sugio mengatakan bahwa kalau kondisi rantai kering atau karat,
gampang bunyi dan bukan tidak mungkin rantai akan getas.
Untuk mengatasi hal
tersebut, cukup dengan dibersihkan saat terkena air hujan atau kotoran akibat
hujan lalu diberikan pelumas khusus rantai. “Cara membersihkannya bisa
menggunakan campuran bensin dan oli.
Perbandingannya
3:1. Setelah bersih, baru kasih pelumas khusus rantai,” kata Sugio yang pernah
jadi mekanik Suzuki Jelajah Negeri 2007. Sementara itu, untuk jenis rantai yang
ada sil karetnya, seperti motor sport, cara membersihkannya harus
hati-hati.”Kalau jenis itu tak boleh kena bensin karena sil bisa mekar. Cukup
pakai air lalu diberi pelumas khusus rantai,” tambah Sugio.
3. Jangan Lupakan Massa
Inti merawat
komponen pengapian ialah kita harus menjaganya dari air. Mulai dari rajin
mengeringkan tiap tetes air, sampai memberi lapisan isolator pada soket
penyambung antar-kabel dengan menggunakan isolasi, lem, atau tetesan lilin.
Menurut Ardi
Bridjal Hanafie, massa alias ground yang tersambung pada bodi motor juga perlu
diperhatikan. “Tiap komponen pengapian, selain punya kutub positif yang
mengalirkan arus, juga punya kutub negatif yang membuat arus listrik mengalir,”
papar pebengkel Boy Motor Sport di Cimanggis, Bogor itu. Sepul, CDI, koil, dan
busi punya titik massa atau ground yang menempel di kerangka motor. Kutub
negatif semua peranti itu harus bersentuhan langsung dengan bodi. Jadi, soket
mereka harus menempel ke besi ground tanpa terhalang cat. “Titik ground inilah
yang rawan dari air. Di situlah biasanya karat dimulai,” tunjuk pria yang karib
disapa Mas Boy itu.
Karena jadi titik
sentral kelistrikan, karat di ground bisa berbahaya. “Memang efeknya terasa
setelah lama. Tapi, jika ada karat di titik massa, semua kerja kelistrikan dan
pengapian terganggu. Arusnya tersendat, “ jelas Mas Boy yang suka ngobrol itu.
Rawatlah titik ground layaknya menjaga sambungan kabel dari air. Bisa
menggunakan lem silikon atau lilin. “Juga bisa pakai larutan seperti WD40 atau
gemuk,” tutup Boy.
4. Pelek Bebas Karat
Pelek jadi bagian
yang gampang karatan di musim hujan. Terutama pelek jari-jari dan pelek yang belum
mendapat sentuhan finishing seperti cat. Bagian yang sering berkarat di lingkar
roda ini ialah pada daerah dalam dan bagian ujung jari-jarinya.
Untuk daerah dalam
pelek, dapat menggunakan lapisan isolasi kabel yang mampu menahan air dan
angin. Selain itu juga tahan lama sehingga tidak akan membuat repot. Untuk
bagian permukaan pelek, ada tips dari Bejo, mekanik Honda di Cililitan, Jakarta
Timur. ”Bagian ujung jari-jari atau yang rawan karat harus sering diberi gemuk
atau grease, tapi cukup tipis saja,” kata mekanik kurus ini. Dengan lapisan
seperti itu, karat tidak akan menempel. Perilaku rajin mencuci motor khususnya
pelek setelah melewati genangan air atau hujan menjadi langkah cerdas untuk
mencegah karat melekat.
5. Pelindung di
Komponen Listrik
Hujan deras
mengganggu sistem kerja kelistrikan. Makanya, biar tidak membuat susah di
jalan, kalau ada waktu luang, lebih baik menyempatkan diri untuk melindungi
komponen kelistrikan yang rawan terkena genangan air.
Komponen paling
gampang diserang korslet adalah soket kabel, sakelar, terminal lampu dan kutub
aki. Jika mendadak terguyur air, kerja peranti ini otomatis akan bermasalah.
Arus positif yang mengalir ke komponen bisa menyeberang ke kabel setelah air
membantu menghantar arus. Ini menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek alias
korslet.
Kemudian, untuk
mengatasinya, dapat menggunakan sealer. Untuk lebih sempurna lagi dapat
dilakukan dengan memasang pelindung sambungan di antara masing-masing soket. “Sebab selain pengaman terminal
dari air dan karat, kondom soket juga membuat motor rapi,“ terang Deny Aria,
mekanik D & G Motor di Komp. Batan Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
Tapi, jika belum
sempat lakukan hal tadi, pakai cara instan juga tidak masalah. Apalagi di
pasaran banyak beredar cairan pemisah kabel dari genangan air yang biasa
disebut silicon spray. (Sumber: Tabloid Motor Plus, 12 Januari 2008)
0 Response to "Tips Memelihara Motor dari Pengaruh Air Hujan "
Post a Comment